Konsep belajar orang dewasa



Chika Yunindra 1215071048 Salah satu iklan produk terkenal yang kita lihat kira-kira berbunyi, “Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan”. kita pasti sudah memahami maksud tersiratnya. Tanpa harus kita ciptakan, masa tua akan tiba, tetapi untuk menjadi dewasa anda harus menciptakannya. Bagimana kita menciptakannya? Tidak lain hanyalah belajar dengan basis kehidupan menjadi dewasa. Artinya kehidupan ini harus dijadikan materi untuk belajar dari titik keterbatasan tertentu menuju titik kemampuan berikutnya.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Belajar bagi orang dewasa adalah mencari untuk menemukan sesuatu tentang hidup tidak sebagaimana anak-anak yang hanya menerima dan terkadang masih jauh dari isu-isu kehidupan riilnya. Sejumlah definisi atau konsep yang dikemukakan para ahli tentang definisi belajar bagi orang dewasa bisa anda jadikan rujukan, antara lain:
 Reg Revans (Penggagas Action Learning)
Belajar bagi orang dewasa, menurut Reg Revans (1998) adalah proses menanyakan sesuatu bermula dari pengalaman ketidaktahuan tentang apa yang akan dilakukan karena jawaban yang ditemukan saat itu tidak lagi valid untuk mengatasi situasi yang sedang terjadi. Dengan kata lain, “Learning is experiencing by exploration and discovery”.
Bagaimana tahapan belajar orang dewasa? Dimulai dengan unconscious incompetence, conscious incompetence, conscious competence, unconscious competence. Misalnya dalam sebuah kasus ketika seseorang dapat mengoperasikan sebuah komputer yang awalnya tidak bisa menjadi mahir. Dimulai dengan ketidakmampuan bawah sadarnya bahwa awalnya individu tersebut tidak mahir dan belum membutuhkan penggunaan komputer, sehingga individu tersebut tidak perlu mengoperasikan komputer. Tahap berikutnya berubah menjadi ketidakmampuan sadar. Dimana individu mulai belajar mengoperasikan komputer karena perlu menggunakan komputer. Kemudian setelah belajar agar dapat mengoperasikan komputer, individu masuk ke dalam tahap kemampuan sadar. Tahap yang terakhir adalah kemampuan bawah sadar, dimana individu telah mahir mengoperasikan komputer sehingga secara refleks dapat menggunakan tools yang ada dalam pengoperasiannya bahkan mungkin dapat memperbaikinya jika terjadi kerusakan pada komputernya.

Comments

Khadijah Hamat said…
Assalamualaikum...
menurut pendapat saya belajar orang dewasa sangat memerlukan perhatian yang lebih kerana daya ingatan orang dewasa tidak secergas daya ingatan remaja dan memerlikan masa yang lama untuk memahami sesuatu yang dipelajari.

Popular Posts

Jenis Ujian dan Penilaian

PENGUASAAN JAWI DAN HUBUNGANNYA DENGAN MINAT DAN PENCAPAIAN PELAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM.

Kertas Kerja Panitia Agama Islam

Ulasan Jurnal PEMIMPIN PENGAJAR YANG BERKESAN

Ulasan Jurnal 3 (PENGUASAAN JAWI DAN HUBUNGANNYA DENGAN MINAT DAN PENCAPAIAN PELAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM)